Menjemput Ketenangan Jiwa
Menjemput ketenangan Jiwa
Berjalan pada keremangan malam
Gerimis tak dihiraukannya
Berpayung jaket hitam
Basah seluruh tubuh dan membuyarkan tetes demi tetes airmata
Pelan pelan ia berguman
"Masih adakah insan yang kan memayungi saat airmata langit turun atau adakah tangan yang akan menghapus airmata dan bukan gemuruh suara hujan yang meredam tangisan itu"
Ah sudahlah
Hanya pasrah dan berdoa jalan menjemput ketenangan jiwa
Terlalu lama bahagia hingga saat luka menyapa hanya emosi yang terlontar(Tuhan tidak adil katanya)hati kecilnya berontak (Tuhan maha adil wahai diri)
Ingat sudah berapa lama kau tak terluka dan Dia menyentuhmu dengan luka
Dan ketahuilah Dia teramat cinta padamu
Share
Berjalan pada keremangan malam
Gerimis tak dihiraukannya
Berpayung jaket hitam
Basah seluruh tubuh dan membuyarkan tetes demi tetes airmata
Pelan pelan ia berguman
"Masih adakah insan yang kan memayungi saat airmata langit turun atau adakah tangan yang akan menghapus airmata dan bukan gemuruh suara hujan yang meredam tangisan itu"
Ah sudahlah
Hanya pasrah dan berdoa jalan menjemput ketenangan jiwa
Terlalu lama bahagia hingga saat luka menyapa hanya emosi yang terlontar(Tuhan
Ingat sudah berapa lama kau tak terluka dan Dia menyentuhmu dengan luka
Dan ketahuilah Dia teramat cinta padamu
Share
0 komentar:
Posting Komentar